pegertian

Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi atau janin dan uri yang telah cukup bulan dan dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir (melalui jalan lain) dengan bantuan atau bantuan (dengan kekuatan sendiri). (Manuaba, 1998)

Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta & selaput ketuban keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai adanya penyulit. (Biran. Afandi, 2008)

persiapan alat

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. (Arif. Mansjoer,dkk, 1999).

Anatomi fisiologi

Fungsi sistem reproduksi tergantung pada menstruasi folikel ovari & produksi hormon-hormon ovarium yaitu estrogen & progesteron. Selain sistem pengendalian hormon yang murni bersifat kimiawi, dapat pula pengaruh langsung terhadap hipotalamus dari korteks sebri karena itu faktor emosional dapat pula mempengaruhi fungsi normal struktur yang terlihat.

Ada 2 macam hormon yang dominan saat hamil yaitu :

  1. Estrogen

Meningkatkan sensitivitas otot rahim

Memudahkan penerimaan rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, rangsangan prostagladin, rangsangan mekanis.

  1. Progesteron

Menurunkan sensitivitas otot rahim

Menyulitkan penerimaan rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, rangsangan prostagladin, rangsangan mekanis.

Menyebabkan otot rahim dan otot polos relaksasi

Estrogen & progesteron terdapat dalam keseimbangan sehingga kehamilan dapat dipertahankan. Perubahan keseimbangan estrogen & progesteron menyebabkan oksitosin yang dikeluarkan oleh hipofise posterior dapat menimbulkan kontraksi dalam bentuk Braxton Hicks. Oleh karena itu makin tua hamil frekuensi kontraksi makin sering.

Faktor-faktor yang menyebabkan mulainya persalinan

Penyebab sebenarnya yang membuat persalinan dimulai masih belum jelas, tetapi ada beberapa faktor yang menjadi penyebab yang mendasarinya.

1.      Perubahan kadar hormon

Perubahan kadar hormon mungkin disebabkan oleh penuaan plasenta & terjadi karena :

v  Kadar progesteron menurun (relaksasi otot menghilang)

v  Kadar ekstrogen & prostalgin meninggi

v  Oksitosin pituaria dilepaskan (pada kebanyakan kehamilanlah produksi hormon akan disupresi)

2.      Distensi uterus

Distensi uterus menyebabkan tejadi hal-hal berikut :

Serabut otot yang teregang sampai batas kemampuannya akan bereaksi dengan mengadakan kontraksi

Produksi dan pelepasan prostagladin-f-miometrium

Sirkulasi placenta mungkin terganggu sehingga menimbulkan perubahan hormonal

3.      Tekanan janin

Jika janin sudah mencapai pertumbuhannya didalam uterus menyebabkan:

o   Peningkatan tekanan & ketegangan pada dinding uterus

o   Stimulasi dinding uterus yang tegang sehingga menimbulkan kontraksisi

4.      Faktor-faktor lain

v  Penurunan tekanan secara mendadak ketika selaput amion pecah

v  Gangguan emosional yang kuat (lewat rantai kertesius hipotalamus hipofise dapat menyebabkan pelepasan oksitosin)

2.1.4. Tanda dan gejala

Tanda-tanda dini akan dimulainya persalinan :

1.      Ligtening

Terbenamnya kepala janin kedalam rongga panggul karena berkurangnya tempat diuterus & sedikit melebarnya simpisis, keadaan ini sering meringankan keluhan pernafasan serta heart burn.

2.      Kontraksi Braxton Hicks pada saat uterus yang teregang dan muda dirangsang itu menimbulkan distensi dinding abdomen menjadi lebih peka terhadap rangsangan. (Sarwono, 2002).

Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan:

1.      His/kontraksi uterus

His/kontraksi uterus yang terjadi secara teratur menimbulkan ketidaknyamanan serta kadang-kadang nyeri, merupakan tanda-tanda persalinan yang sebenarnya. Kalau his tersebut berlanjut terus maka semakin meningkat frekuensinya.

2.      Bloodshow

Bloodshow diartikan sebagai keadaan terlihatnya mukus/lendir. Mukus tersebut mempunyai konsistensi yang kental & sulit dibersihkan dengan cara mengusapnya. Mukus berasal dari serviks dan selama kehamilan berfungsi sebagai sumber pelindung.

  1. Dilatasi serviks

Dilatasi seviks ekterna yang terjadi secara bertahap merupakan indikator yang menunjukkan kemajuan persalinan tersebut disertai dengan kontraksi uterus, dilatasi serviks diketahui atau dipastikan dengan pemeriksaan pervagina.

  1. Engagement presenting part

Presenting part (kepala janin) akan mengalami ”engagement” atau terbenam kedalam panggul. Pada primigravida peristiwa ini terjadi 3-4 minggu sebelum proses persalinan dimulai. Sedangkan pada multipara dinding abdomen tidak begitu kencang sebagai engagement baru terjadi setelah dimulai persalinan.

  1. Pembentukan tonjolan ketuban

Pembentukan tonjolan ketuban dapat diraba oleh pemeriksaan melalui pemeriksaan melalui pemeriksaan pervagina. Ruptur selaput amnion dapat terjadi pada akhir kala I persalinan (Rustam, 1995).

Perjalanan persalinan normal

Kala I

Dapat dinyatakan partus dimulai bila timbul his dan ibu tersebut mengeluarkan lendir & bercampur darah (bloodyshow). Lendir yang bercampur darah dari pembukaan seviks.

Proses pembukaan seviks sebagai akibat his dibagi dalam 2 fase :

1.      Fase laten

Berlangsung 8 jam pembukaan terjadi sangat lambat ukuran 3cm

2.      Fase aktif dibagi fase lagi :

Fase akselarasi : berlangsung 2 jam pembukaan 3-4cm

Fase dilatasi maksimal dalam waktu 2jam, pembukaan cepat dari 2cm menjadi 4cm

Fase deselerasi maksimal dalam waktu 2jam pembukaan cepat dari 4cm menjadi 9cm menjadi lengkap.

Kala II

His menjadi lebih cepat kira-kira 2-3menit karena kepala janin sudah masuk panggul, pada his terlihat adanya tekanan otot dasar yang menimbulkan rasa mengedan. Ibu merasa pula tekanan pada rektum dan hendak BAB.

Kemudian perineum mulai menonjol & melebar dengan anus membuka. Kekuatan mengedan maksimal kepala janin dilahirkan dengan suboksiput dibawah pada simpisis dan dahi, muka dan dagu melewati perineum pada primigravida berlangsung 5 jam.

Setelah bayi lahir maka perawat melakukan penilaian terhadap bayi sewaktu lahir dengan Penilaian APGAR SCORE seperti tabel yang dibawah ini:

Tanda

0

1

2

Frekuensi jantung usaha nafas

Tidak ada

Tidak ada

<100

Lemah/tidak teratur

>200

Baik/menangis

Tonus otot

Tidak ada

Ekstremitas fleksi sedikit

Gerak aktif

Reaksi terhadap rangsangan

Tidak ada

sedikit

Batuk/bersin

Warna kulit

Pucat

Badan merah

Seluruh badan kemerah-merahan

Kala III

Kala ini diawali dengan keluarganya bayi dari uterus dan diakhiri dengan keluarnya placenta. Porses ini biasanya hanya berlangsung 15-30 menit pada multipara. Pada primipara lamanya 10menit pengeluaran darah dalam batas normal 400-500cc.

Kala IV

Disertai juga kala pengawasan, diawali dengan keluarganya placenta dan berakhir ketika uterus tidak relaksasi lagi yaitu sesaat bahaya hemorogi postpartum telah lewat, kala ini lebih panjang pada multipara daripada primipara.

MEKANISME PERSALINAN NORMAL

Karena bentuk jalan lahir ynag tidak teratur, bayi cukup bulan tidak dapat keluar begitu saja. Diawali dengan sikap, dalam uterus karena persalinan sama,janin harus berbalik dan berputar untuk menemukan jalan keluarnya. Janin ini pasif secara keseluruhannya. Otot-otot ibu harus melakukannya. Gerakan yang berturutan ini disebut mekanisme persalinan.

Penurunan (decent)

Sekitar 96% dari semua persalinan diawali dengan janin dalam posisi fleksi, kepala kebawah dan tubuhnya agak berputar kesisi kanan atau kiri.

Fleksi

Sebagaimana kepala turun dagu lebih fleksi dan semakin fleksi lagi pada dada yang menyebabkan os occipitale dibelakang kepala untuk penunjuk jalan.

Rotasi internal

Karena kepala mencapai tingkat spina iskiadika, yang disebut station U. Struktur pelviks menyebabkan kepala untuk berbalik.

Ekstensi

Pada saat ini jalan lahir ini sudut berubah. Kepala yang mengalami dorongan kebawah pada dada fleksi, meluncur keluar dibawah tulang pubis dan melewati introitus, atau orivisium vagina keluar.

Restitusi

Kini kepala bebas untuk berputar keposisi normalnya dalam hubungan dengan bahu

Rotasi eksternal

Bahu dan tubuh bayi biasanya meluncur keluar dengan kesulitan yang relatif sedikit karena kepala telah membuka jalan untuk bagian tubuh yang lebih kecil

Ekspulsi placenta

Untuk mengeluarkan tubuh janin memerlukan bantuan dari tenaga kesehatan

PENATALAKSANAAN PERSALINAN

a)                  Perawatan ibu

Darah disekitar perineum dibersihkan dengan kain steril dan selimut yang basah dilepaskan dari ibu. Darah yang mengiringi dengan peralatan yang bersih. Pembalut steril dipasang, pakaian hangat dan bersih dikenakan kepada ibu, kemudian dipindahkan keruang perawatan.

b)                  Perawatan bayi

Bayi lahir dihisap lendir, tali pusat diikat dan dibungkus dengan kasa steril kemudian dimasukkan kedalam inkubator kira-kira ½ jam sebelum diletakkan pada box.

 Asuhan keperawatan

Pengumpulan data

1. Data subjektif

Kapan perkiraan tanggal melahirkan

Kapan mulai mules-mules

Berapa lama tegangan waktu antara satu kontraksi dengan kontraksi lainnya

Apakah ketuban sudah pecah

Apakah ada keluar darah/bercak

Apakah janin ibu masih bergerak seperti biasa

2.   Data objetif

Pemeriksaan fisik

Kontraksi, DJJ

Pemeriksaan abdomen/perasat leopold

Pemeriksaan dalam

Pemeriksaan laboratorium dab dignostik

  1. Presentase & posisi bagian anak/titik penunjuk

Presentase merupakan bagian yang terbawah janin

Posisi kepala

Titik penunjuk yang menentukan posisi (Sarwono, 2002)

  1. Persiapan pada ibu

Bersihkan dan cukur bagian genitalia

Ibu hamil disuruh kencing guna mengosongkan kandung kemih

Klisma supaya rektum kosong

Pakaian diganti dengan pakaian yang lomggar

Diagnosa keperawatan

1.      Nyeri yang berhubungan dengan kontraksi uterus yang kuat

2.      Gangguan pertukaran gas, janin, yang berhubungan dengan posisi maternal dan hiperventilasi

3.      Nyeri yang berhubungan dengan usaha mengedan dan instiotusi perineum

4.      Ansietas yang berhubungan dengan defisit pengetahuan dalam hal tidak mengetahui sebab-sebab sensasi pada perineum

5.      Nyeri yang berhubungan dengan luka akibat proses kelahiran bayi

6.      Menyusui bayi yang tidak efektif yang berhubungan dengan pengalaman

Hasil yang diharapkan

  1. Menunjukkan kemajuan persalinan normal, sementara itu DJJ tetap dalam batas-batas normal tanpa ada tanda distres
  2. Dorongan pendukung untuk berpartisipasi dengan memberikan kata-kata yang menghibur dan melakukan tindakan untuk mengurangi rasa nyeri
  3. Tidak mengalami cidera selama proses persalinan begitu juga dengan janin
  4. Ibu berpartisipasi aktif dalam proses persalinan
  5. Wanita akan menunjukkan perilaku iaktan batin dengan bayi
  6. Wanita akan memerlukan tidak lebih dari satu pembalut setiap jam
  7. Wanita akan mengatakan bahwa ia tidak meras nyeri setelah dilakukan tindakan untuk meredakan nyeri

Evaluasi

Diharapkan pasien dapat memahami porses persalinan dalam proses pelaksanaan, proses persalinan, masalah dalam keperawatan teratasi atau teratasi sebagian, merupakan acuan untuk melanjutkan atau merubah tindakan keperawatan.